Kamis, 05 Mei 2016

MAKALAH TTG


                              KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan karuniaNyalah, makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kesehatan Masyarakat pada semester II, di tahun akademik 2014/2015, dengan judul Teknologi Tepat Guna dalam memberikan Asuhan Kebidanan.
Dengan membuat tugas ini kami diharapkan mampu untuk lebih mengenal tentang apa saja macam-macam Teknologi Tepat Guna dalam memberikan Asuhan Kebidanan. Dalam penyelesaian makalah ini, kami banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan cukup baik.
 Harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini, dapat memberi cukup pengetahuan kepada para pembaca tentang Teknologi Tepat Guna dalam Asuhan Kebidanan.


Penulis





BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Masalah kesehatan merupakan salah satu masalah yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan pedesaan. Masih banyak desa-desa terutama desa tertinggal yang jauh dari perilaku hidup sehat. Sementara itu, kesehatan merupakan salah satu variable pengukur indeks pembangunan manusia, dan mayoritas masyarakat indonesia tinggal di pedesaan sehingga menjadi hal yang wajar jika indeks pembangunan manusia masih bernilai sangat rendah. Kesehatan merupakan aspek penting dan menjadi salah satu kebutuhan yang mendasar dalam kehidupan masyarakat menjadi salah satu hak yang seharusnya didapatkan oleh semua masyarakat termasuk masyarakat desa.
      Keterbatasan financial menjadi hambatan masyarakat desa dalam mengakses sarana kesehatan. Selain itu umumnya program ataupun teknologi kesehatan dari pihak luar kadang kala tidak sesuai dengan keadaan masyarakat desa serta sulit diterapkan oleh masyarakat desa. Oleh karena itu perlu adanya Teknologi Tepat Guna (TTG) kesehatan yang dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatannya.
      Teknologi tepat guna adalah teknologi yang didesain dengan mempertimbangkann aspek lingkungan, etika budaya, sosial, dan ekonomi. Ciri-ciri Teknologi Tepat Guna adalah mudah diterapkan, mudah dimodifikasi, untuk kegiatan skala kecil, sesuai dengan perkembangan budaya masyarakat.
      Adanya teknologi tepat guna kesehatan diharapkan dapat menjembatani masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan hidup sehat. Maka, perlu kiranya melihat kondisi penerangan teknologi tepat guna, khususnya bidang kesehatan yang berkembang dimasyarakat dan melihat sejauh mana teknologi tersebut berhasil mewujudkan kondisi masyarakat yang sehat.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa  definisi teknologi tepat guna ?
2.      Apa fungsi dari teknologi tepat guna ?
3.      Apa dampak dari teknologi tepat guna dalam kebidanan ?

1.3  Tujuan
1.      Mengetahui definisi teknologi tepat guna.
2.      Mengetahui fungsi dari teknologi tepat guna.
3.      Mengetahui dampak dari teknologi tepat guna dalam kebidanan.
1.4 Manfaat
Bagi mahasiswa:
Diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi mahasiswa dalam pelayanan kebidanan, mengenai teknologi tepat guna serta dapat mengaplikasikan cara penggunaan teknologi tepat guna dalam masyarakat.
Bagi Bidan:
Dapat mempermudah dan mempersingkat waktu pekerjaan tenaga kesehatan.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1  Pengertian Teknologi Tepat Guna
     Teknologi tepat guna adalah teknologi yang digunakan dsesuai dengan keadaan masyarakat. Ada yang mengatakan teknologi tepat guna sebagai teknologi yang telah dikembangkan secara tradisional, sederhana, dan proses pengenalannya banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan dan mata pencaharian pokok masyarakat tertentu.
2.2   Ciri-ciri Teknologi Tepat Guna
1.      Perbaikan teknologi tradisional yang selama ini menjadi tulang punggung pertanian, industri, pengubah energi, transportasi, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di suatu tempat.
2.      Biaya investasi cukup rendah/ relatif murah.
3.      Teknis cukup sederhana dan mampu untuk dipelihara dan didukung oleh keterampilan setempat.
4.      Masyarakat mengenal dan mampu mengatasi lingkungannya.
5.      Cara pendayagunaan sumber-sumber setempat termasuk sumber alam, energi, bahan secara lebih baik dan optimal.
6.      Alat mandiri masyarakat dan mengurangi ketergantungan kepada pihak luar (self-realiance motivated).
2.3  Fungsi teknologi tepat guna
 Sebagaimana fungsi dari teknologi tepat guna adalah:
1.    Alat kesehatan yang digunakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
2.    Biaya yang digunakan cukup rendah dan relatif murah.
3.    Mengurangi kesalahan saat mendiagnosa suatu penyakit.
4.    Teknis cukup sederhana dan mampu untuk dipelihara.

2.4   Dampak Teknologi Tepat Guna Dalam Kebidanan
A.  Dampak positif sebagai berikut:
1.    Dengan adanya teknologi tepat guna dalam kebidanan, maka masyarakat akan mendapat kemudahan dalam menjaga kesehatan yang lebih efisien dan efektif.
2.    Teknologi yang ada, dapat membuat kegiatan khususnya di dalam kebidanan akan lebih sederhana dan mudah.
B.  Dampak negatif sebagai berikut :
1.    Jika penggunaannya teknologi tepat guna tidak sesuai dengan lingkup yang memerlukan maka itu akan sia-sia. Contoh penggunaan USG di daerah pedalaman, disana tidak orang yang mengelolanya dan tidak sesuai dengan  kebudayaan masyarakat disana.
2.     Dengan ketidaktepatan penggunaan alat tersebut maka akan berdampak buruk terhadap pasien. Contoh : penggunaan USG pada pasien dengan cara-cara yang tidak tepat.
3.    Penggunaan teknologi pada daerah pedalaman dengan tenaga yang tidak ahli akan menimbulkan resiko terhadap pasien.
2.5  Macam-Macam Teknologi Kebidanan Tepat Guna
Penggunaan teknologi tepat guna dalam kebidanan:
1.    Staturmeter
Adalah alat yang digunakan untuk mengukur tinggi badan, alat ini adalah alat yang sangat sederhana pada desainnya karena hanya ditempelkan pada tembok bagian atas dan ketika akan digunakan hanya perlu untuk menariknya sampai ke bagian kepala teratas, sehingga dapat diketahui tinggi badan orang tersebut.




2.    Reflek hammer
Sejenis hammer yang dilapisi dengan karet yang digunakan untuk mengetahui respon syaraf dari anggota tubuh seperti kaki.
3.    Pengukur panjang bayi
Adalah peralatan sederhana yang biasa digunakan oleh bidan dan petugas posyandu, untuk mengetahui perkembangan tinggi bayi dari waktu ke waktu, terbuat dari kayu dengan mistar yang mudah dibaca.
4.    Lingkaran lengan ibu hamil
Adalah tanda yang digunakan untuk mempermudah mengidentifikasi bayi dan ibunya. Alat ini berfungsi untuk mengetahui status gizi pasien.
5.    Tourniquet
Adalah alat bantu yang digunakan untuk sarana pendukung pada pengambilan darah, pada umumnya dilingkari pada lengan saat akan dilakukan pengambilan darah, agar darah bisa lebih mudah untuk diambil.
6.      Fetal Doppler
Adalah merupakan alat yang digunakan untuk mendeteksi denyut jantung bayi, yang menggunakan prinsip pantulan gelombang elektromagnetik, alat ini sangat berguna untuk mengetahui kondisi kesehatan janin, sangat disarankan untuk dimiliki dirumah sebagai deteksi rahim harian, selain aman juga mudah dalam penggunaannya serta harga yang sangat terjangkau untuk dimiliki.
7.      Stetoskop
Adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengirimkan suara volume rendah seperti detak jantung (atau usus, vena, atau suara janin) ke telinga pendengar. Stetoskop dapat terdiri dari dua earpiece yang terhubung melalui tabung fleksibel ke diafragma yang ditempatkan di kulit pasien.
8.      Termometer
Adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa latin thermo yang berarti panas dan meter yang berarti untuk mengukur. Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam, yang paling umum digunakan adalah termometer air raksa.
9.      Metlin
Adalah alat ukur untuk menghitung tinggi fundus uteri (TFU) pada ibu hamil dalam ukuran centimeter (cm). Banyak digunakan bidan atau calon bidan dalam mengukur tinggi fundus uteri pada ibu hamil. Sehingga dapat mengetahui taksiran berat badan janin yang diukur menggunakan metlin. Selain untuk mengukur TFU, metlin dapat digunakan juga untuk mengukur lingkar lengan atas pada ibu hamil dan pada bayi baru lahir, mengukur panjang badan, lingkar kepala bayi, lingkar dada.
10.  Pengukur Berat Badan Bayi
Adalah alat yang digunakan untuk mengukur berat badan bayi. Sehingga dapat diketahui berat badan dan Status Gizi bayi tersebut.
11.  Timbangan Berat Badan Ibu
Adalah alat yang digunakan untuk mengukur berat badan pasien. Sehingga dapat diketahui berat badan dan status gizi pasien tersebut.
12.  Nebulizer
Adalah alat medis yang digunakan untuk memberikan cairan obat dalam bentuk uap/aerosol ke dalam saluran pernafasan. Alat dengan mesin tekanan udara yang membantu untuk pengobatan asma dalam bentuk uap/ aerosol basah. Terdiri dari tutup, “ mouthpiece” yang dihubungkan dengan suatu bagian atau masker, pipa plastik yang dihubungkan ke mesin tekanan udara
13.  Tabung Oksigen
Adalah alat yang berbentuk tabung terbuat dari baja atau aluminium bertekanan tinggi untuk menampung oksigen yang digunakan untuk membantu pernafasan
14.  USG (Ultrasonografi)
Adalah salah satu metode skrining untuk memeriksa kehamilan yang dianggap aman, non-invasif, akurat dan efektif. Kini hampir semua klinik kebidanan di kota-kota besar telah menyediakan fasilitas pemeriksaan USG dengan biaya layanan yang semakin terjangkau.

BAB III
KESENJANGAN TEORI DAN PRAKTEK
Tidak ada perbedaan antara teori dan praktik karena Bidan ini telah melakukan praktiknya sesuai dengan prosedur Operasional Pemerintah

BAB IV
PENUTUP
 4.1 Kesimpulan
Teknologi tepat guna adalah teknologi yang digunakan dsesuai dengan keadaan masyarakat. Ada yang mengatakan teknologi tepat guna sebagai teknologi yang telah dikembangkan secara tradisional, sederhana, dan proses pengenalannya banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan dan mata pencaharian pokok masyarakat tertentu.
Fungsi teknologi tepat guna
 Sebagaimana fungsi dari teknologi tepat guna adalah:
1.    Alat kesehatan yang digunakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
2.    Biaya yang digunakan cukup rendah dan relatif murah.
3.    Mengurangi kesalahan saat mendiagnosa suatu penyakit.
4.    Teknis cukup sederhana dan mampu untuk dipelihara.
Dampak Teknologi Tepat Guna Dalam Kebidanan
A. Dampak positif sebagai berikut:
1.      Dengan adanya teknologi tepat guna dalam kebidanan, maka masyarakat akan mendapat kemudahan dalam menjaga kesehatan yang lebih efisien dan efektif.
2.      Teknologi yang ada, dapat membuat kegiatan khususnya di dalam kebidanan akan lebih sederhana dan mudah.


B.     Dampak negatif sebagai berikut :
1.   Jika penggunaannya teknologi tepat guna tidak sesuai dengan lingkup yang memerlukan maka itu akan sia-sia. Contoh penggunaan USG di daerah pedalaman, disana tidak orang yang mengelolanya dan tidak sesuai dengan  kebudayaan masyarakat disana.
2.   Dengan ketidaktepatan penggunaan alat tersebut maka akan berdampak buruk terhadap pasien. Contoh: penggunaan USG pada pasien dengan cara-cara yang tidak tepat.
3.   Penggunaan teknologi pada daerah pedalaman dengan tenaga yang tidak ahli akan menimbulkan resiko terhadap pasien.

4.2  Saran
1.      Gunakan teknologi tepat guna yang sesuai dengan kebutuhan.
2.      Pahami betul teknologi tepat guna tersebut hingga penggunaannya menjadi efektif.
3.      Gunakan teknologi untuk memperdalam pengetahuan.
4.      Perbanyak pengetahuan tentang Teknologi tepat guna dalam kebidanan.



DAFTAR PUSTAKA
Kasmer. 2007. Kewirausahaan. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Ambarwati, Eny Retna. 2009. Asuhan Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: Nuha Medika
Dra. Suryana. 1996. Keperawatan Anak Untuk Siswa SPK. Jakarta: EGC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar