KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat dan karuniaNyalah, makalah ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Kesehatan Masyarakat pada semester II, di tahun akademik 2014/2015,
dengan judul Teknologi Tepat Guna dalam memberikan Asuhan Kebidanan.
Dengan membuat tugas ini kami diharapkan mampu untuk lebih mengenal
tentang apa saja
macam-macam Teknologi Tepat Guna dalam memberikan Asuhan Kebidanan. Dalam
penyelesaian makalah ini, kami banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan
oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan
cukup baik.
Harapan kami, semoga makalah yang sederhana
ini, dapat memberi cukup pengetahuan kepada para pembaca tentang Teknologi
Tepat Guna dalam Asuhan Kebidanan.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Masalah
kesehatan merupakan salah satu masalah yang tidak dapat dilepaskan dari
kehidupan pedesaan. Masih banyak desa-desa terutama desa tertinggal yang jauh
dari perilaku hidup sehat. Sementara itu, kesehatan merupakan salah satu variable
pengukur indeks pembangunan manusia, dan mayoritas masyarakat indonesia tinggal
di pedesaan sehingga menjadi hal yang wajar jika indeks pembangunan manusia
masih bernilai sangat rendah. Kesehatan merupakan aspek penting dan menjadi
salah satu kebutuhan yang mendasar dalam kehidupan masyarakat menjadi salah
satu hak yang seharusnya didapatkan oleh semua masyarakat termasuk masyarakat
desa.
Keterbatasan financial menjadi hambatan masyarakat desa dalam
mengakses sarana kesehatan. Selain itu umumnya program ataupun teknologi
kesehatan dari pihak luar kadang kala tidak sesuai dengan keadaan masyarakat
desa serta sulit diterapkan oleh masyarakat desa. Oleh karena itu perlu adanya
Teknologi Tepat Guna (TTG) kesehatan yang dapat membantu masyarakat dalam
memenuhi kebutuhan dasar kesehatannya.
Teknologi tepat guna adalah teknologi yang didesain dengan
mempertimbangkann aspek lingkungan, etika budaya, sosial, dan ekonomi.
Ciri-ciri Teknologi Tepat Guna adalah mudah diterapkan, mudah dimodifikasi,
untuk kegiatan skala kecil, sesuai dengan perkembangan budaya masyarakat.
Adanya teknologi tepat guna kesehatan diharapkan dapat
menjembatani masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan hidup sehat. Maka, perlu
kiranya melihat kondisi penerangan teknologi tepat guna, khususnya bidang
kesehatan yang berkembang dimasyarakat dan melihat sejauh mana teknologi
tersebut berhasil mewujudkan kondisi masyarakat yang sehat.
1.2
Rumusan
Masalah
1. Apa
definisi teknologi tepat guna ?
2. Apa
fungsi dari teknologi tepat guna ?
3. Apa
dampak dari teknologi tepat guna dalam kebidanan ?
1.3
Tujuan
1. Mengetahui
definisi teknologi tepat guna.
2. Mengetahui
fungsi dari teknologi tepat guna.
3. Mengetahui
dampak dari teknologi tepat guna dalam kebidanan.
1.4 Manfaat
Bagi mahasiswa:
Diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi mahasiswa
dalam pelayanan kebidanan, mengenai teknologi tepat guna serta dapat
mengaplikasikan cara penggunaan teknologi tepat guna dalam masyarakat.
Bagi Bidan:
Dapat mempermudah dan mempersingkat waktu pekerjaan
tenaga kesehatan.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Teknologi Tepat Guna
Teknologi tepat guna adalah teknologi yang
digunakan dsesuai dengan keadaan masyarakat. Ada yang mengatakan teknologi
tepat guna sebagai teknologi yang telah dikembangkan secara tradisional,
sederhana, dan proses pengenalannya banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan
dan mata pencaharian pokok masyarakat tertentu.
2.2 Ciri-ciri Teknologi
Tepat Guna
1. Perbaikan
teknologi tradisional yang selama ini menjadi tulang punggung pertanian,
industri, pengubah energi, transportasi, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat
di suatu tempat.
2. Biaya
investasi cukup rendah/ relatif murah.
3. Teknis
cukup sederhana dan mampu untuk dipelihara dan didukung oleh keterampilan
setempat.
4. Masyarakat
mengenal dan mampu mengatasi lingkungannya.
5. Cara
pendayagunaan sumber-sumber setempat termasuk sumber alam, energi, bahan secara
lebih baik dan optimal.
6. Alat
mandiri masyarakat dan mengurangi ketergantungan kepada pihak luar
(self-realiance motivated).
2.3 Fungsi teknologi tepat guna
Sebagaimana fungsi dari teknologi tepat guna
adalah:
1. Alat
kesehatan yang digunakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
2. Biaya
yang digunakan cukup rendah dan relatif murah.
3. Mengurangi
kesalahan saat mendiagnosa suatu penyakit.
4. Teknis
cukup sederhana dan mampu untuk dipelihara.
2.4 Dampak Teknologi Tepat Guna Dalam Kebidanan
A. Dampak positif sebagai berikut:
1.
Dengan adanya teknologi tepat
guna dalam kebidanan, maka masyarakat akan mendapat kemudahan dalam menjaga
kesehatan yang lebih efisien dan efektif.
2.
Teknologi
yang ada, dapat membuat kegiatan khususnya di dalam kebidanan akan lebih
sederhana dan mudah.
B. Dampak negatif sebagai berikut :
1.
Jika penggunaannya teknologi
tepat guna tidak sesuai dengan lingkup yang memerlukan maka itu akan sia-sia.
Contoh penggunaan USG di daerah pedalaman, disana tidak orang yang mengelolanya
dan tidak sesuai dengan kebudayaan masyarakat disana.
2.
Dengan
ketidaktepatan penggunaan alat tersebut maka akan berdampak buruk terhadap
pasien. Contoh : penggunaan USG pada pasien dengan cara-cara yang tidak tepat.
3.
Penggunaan teknologi pada
daerah pedalaman dengan tenaga yang tidak ahli akan menimbulkan resiko terhadap
pasien.
2.5
Macam-Macam
Teknologi Kebidanan Tepat Guna
Penggunaan teknologi
tepat guna dalam kebidanan:
1.
Staturmeter
Adalah alat yang digunakan untuk
mengukur tinggi badan, alat ini adalah alat yang sangat sederhana pada
desainnya karena hanya ditempelkan pada tembok bagian atas dan ketika akan
digunakan hanya perlu untuk menariknya sampai ke bagian kepala teratas,
sehingga dapat diketahui tinggi badan orang tersebut.
2.
Reflek hammer
Sejenis hammer yang dilapisi dengan karet yang
digunakan untuk mengetahui respon syaraf dari anggota tubuh seperti kaki.
3. Pengukur
panjang bayi
Adalah peralatan sederhana yang biasa digunakan oleh
bidan dan petugas posyandu, untuk mengetahui perkembangan tinggi bayi dari
waktu ke waktu, terbuat dari kayu dengan mistar yang mudah dibaca.
4. Lingkaran
lengan ibu hamil
Adalah tanda yang digunakan untuk mempermudah
mengidentifikasi bayi dan ibunya. Alat ini berfungsi untuk mengetahui
status gizi pasien.
5. Tourniquet
Adalah
alat bantu yang digunakan untuk sarana pendukung pada pengambilan darah, pada
umumnya dilingkari pada lengan saat akan dilakukan pengambilan darah, agar
darah bisa lebih mudah untuk diambil.
6.
Fetal Doppler
Adalah merupakan alat yang digunakan untuk mendeteksi denyut jantung bayi,
yang menggunakan prinsip pantulan gelombang elektromagnetik, alat ini sangat
berguna untuk mengetahui kondisi kesehatan janin, sangat disarankan untuk
dimiliki dirumah sebagai deteksi rahim harian, selain aman juga mudah dalam
penggunaannya serta harga yang sangat terjangkau untuk dimiliki.
7. Stetoskop
Adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengirimkan suara volume rendah
seperti detak jantung (atau usus, vena, atau suara janin) ke telinga pendengar.
Stetoskop dapat terdiri dari dua earpiece yang terhubung melalui tabung
fleksibel ke diafragma yang ditempatkan di kulit pasien.
8.
Termometer
Adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun
perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa latin thermo yang
berarti panas dan meter yang berarti untuk mengukur. Prinsip kerja
termometer ada bermacam-macam, yang paling umum digunakan adalah termometer air
raksa.
9.
Metlin
Adalah alat ukur untuk menghitung tinggi fundus
uteri (TFU) pada ibu hamil dalam ukuran centimeter (cm). Banyak digunakan bidan
atau calon bidan dalam mengukur tinggi fundus uteri pada ibu hamil. Sehingga
dapat mengetahui taksiran berat badan janin yang diukur menggunakan metlin.
Selain untuk mengukur TFU, metlin dapat digunakan juga untuk mengukur lingkar
lengan atas pada ibu hamil dan pada bayi baru lahir, mengukur panjang badan,
lingkar kepala bayi, lingkar dada.
10. Pengukur
Berat Badan Bayi
Adalah alat yang digunakan untuk mengukur berat badan bayi. Sehingga dapat diketahui berat badan dan Status Gizi
bayi tersebut.
11. Timbangan
Berat Badan Ibu
Adalah alat yang digunakan untuk mengukur berat badan pasien. Sehingga dapat diketahui berat badan dan status gizi pasien tersebut.
12.
Nebulizer
Adalah alat medis yang digunakan untuk memberikan cairan obat
dalam bentuk uap/aerosol ke dalam saluran pernafasan. Alat dengan mesin tekanan udara yang membantu untuk pengobatan asma dalam
bentuk uap/ aerosol basah. Terdiri dari tutup, “
mouthpiece” yang dihubungkan dengan suatu bagian atau masker, pipa plastik
yang dihubungkan ke mesin tekanan udara
13. Tabung
Oksigen
Adalah alat yang
berbentuk tabung terbuat dari baja atau aluminium bertekanan tinggi untuk
menampung oksigen yang digunakan untuk membantu pernafasan
14.
USG (Ultrasonografi)
Adalah salah satu metode skrining untuk memeriksa kehamilan yang dianggap
aman, non-invasif, akurat dan efektif. Kini hampir semua klinik kebidanan
di kota-kota besar telah menyediakan fasilitas pemeriksaan USG dengan biaya
layanan yang semakin terjangkau.
BAB III
KESENJANGAN
TEORI DAN PRAKTEK
Tidak ada perbedaan antara teori dan praktik karena
Bidan ini telah melakukan praktiknya sesuai dengan prosedur Operasional
Pemerintah
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Teknologi tepat guna adalah teknologi
yang digunakan dsesuai dengan keadaan masyarakat. Ada yang mengatakan teknologi
tepat guna sebagai teknologi yang telah dikembangkan secara tradisional,
sederhana, dan proses pengenalannya banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan
dan mata pencaharian pokok masyarakat tertentu.
Fungsi teknologi
tepat guna
Sebagaimana fungsi dari teknologi tepat guna
adalah:
1. Alat
kesehatan yang digunakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
2. Biaya
yang digunakan cukup rendah dan relatif murah.
3. Mengurangi
kesalahan saat mendiagnosa suatu penyakit.
4. Teknis
cukup sederhana dan mampu untuk dipelihara.
Dampak Teknologi Tepat Guna Dalam Kebidanan
A. Dampak positif sebagai berikut:
1.
Dengan adanya teknologi tepat
guna dalam kebidanan, maka masyarakat akan mendapat kemudahan dalam menjaga
kesehatan yang lebih efisien dan efektif.
2.
Teknologi
yang ada, dapat membuat kegiatan khususnya di dalam kebidanan akan lebih
sederhana dan mudah.
B. Dampak negatif sebagai berikut :
1.
Jika penggunaannya teknologi
tepat guna tidak sesuai dengan lingkup yang memerlukan maka itu akan sia-sia.
Contoh penggunaan USG di daerah pedalaman, disana tidak orang yang mengelolanya
dan tidak sesuai dengan kebudayaan masyarakat disana.
2.
Dengan ketidaktepatan
penggunaan alat tersebut maka akan berdampak buruk terhadap pasien. Contoh:
penggunaan USG pada pasien dengan cara-cara yang tidak tepat.
3.
Penggunaan teknologi pada
daerah pedalaman dengan tenaga yang tidak ahli akan menimbulkan resiko terhadap
pasien.
4.2
Saran
1.
Gunakan teknologi tepat guna
yang sesuai dengan kebutuhan.
2.
Pahami betul teknologi tepat
guna tersebut hingga penggunaannya menjadi efektif.
3.
Gunakan teknologi untuk
memperdalam pengetahuan.
4.
Perbanyak pengetahuan tentang
Teknologi tepat guna dalam kebidanan.
DAFTAR
PUSTAKA
Kasmer. 2007. Kewirausahaan. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Ambarwati, Eny Retna. 2009. Asuhan Kebidanan
Komunitas. Yogyakarta: Nuha Medika
Dra. Suryana. 1996. Keperawatan Anak Untuk Siswa SPK.
Jakarta: EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar